Lebih Baik Sakit Hati Daripada Sakit Gigi

Ada yang merasa asing dengan istilah "Lebih Baik Sakit Gigi Daripada Sakit Hati"?
Ada?
Serius ada?!
Anj#r!! Kemana aja loe?
Serius, ini kata-kata terkenal!

Nih gue kasih penjelasannya. Kalau nggak salah --berarti bener-- ini adalah judul sebuah lagu dangdut. Dan kalo nggak salah juga, penyanyinya adalah Megy Z. Coba cek di google deh! Eh, jangan bilang kalo loe juga nggak tau google! Nggak mungkin!

Banyak yang menggunakan kata-kata ini untuk menggambarkan betapa mengerikannya sesuatu yang mereka sebut 'patah hati'. Iya, patah hati yang selalu berujung sakit hati. Saking mengerikannya, mereka lebih memilih untuk merasakan sakit gigi ketimbang sakit hati. Bagi mereka, sakit gigi itu nggak ada apa-apanya. Cetek! Sakit gigi ada obatnya. Lah, sakit hati? Kemana obat hendak dicari?

Sekarang gue tanya lagi. Jangan protes kalo gue nanya melulu! Loe pernah ngerasain sakit gigi nggak sih? Pernah? Atau nggak pernah? Kalau nggak pernah, ya, bagus. Itu tandanya gigi loe sehat. Itu tandanya loe udah mengamalkan apa yang dikatakan oleh iklan-iklan pasta gigi. Juga, itu tandanya Tuhan masih baik sama loe.

Kalo loe nggak pernah ngerasain sakit gigi, nih gue kasih gambaran. Mungkin nggak semua orang bakalan paham karena ini cuma gambaran. Tapi, Kalau loe mau ngerasain sensasi sakit gigi yang asli, loe cukup makan cokelat tiap malam, dan jangan gosok gigi selama sebulan.

Pengalaman merasakan sakit gigi adalah sebuah pengalaman yang mengerikan. Ketika gue sakit gigi, kata yang paling sering gue ucapkan adalah: aduh, astaghfirullah, dan anj#ng. Iya, ironis memang.

Saking sakitnya, apalagi ketika malam, gue nggak bisa tidur nyenyak. Hampir setiap satu jam gue kebangun, merintih kesakitan, tidur lagi, sejam kemudian bangun lagi. Terus menerus sampai gue akhirnya bangun pagi dengan kondisi yang ngantuk berat karena kurang tidur. Nggak cukup sampai di situ. Yang tersiksa di malam hari itu bukan cuma gue. Tetangga gue juga kena imbasnya karena ngedengerin suara rintihan gue tiap malem. Atau, mungkin juga tetangga gue ngira bahwa suara gue adalah suara setan yang sedang gentayangan.

Ketika loe sakit gigi, loe akan jadi lebih sensitif daripada cewek yang sedang PMS hari pertama. Percaya sama gue! Loe nggak akan bisa tahan ngedengerin suara berisik sedikitpun. Setiap kali ada yang bikin suara berisik, loa akan langsung marah-marah! Belum lagi makanan yang biasanya terasa lezat, akan terasa sangat susah untuk sekedar dikunyah dengan baik. TRAGIS!

Bandingkan dengan saat gue sakit hati! Ketika gue sakit hati atau patah hati, gue mungkin nggak akan merasa semenderita itu. Yang pertama kali menjadi korban ketika gue patah hati adalah bantal. Gue bakalan nangis sejadi-jadinya sampai cape. Kalo udah cape, yaudah, palingan gue bakalan tidur lebih lama.

Gue mungkin akan sedikit bad mood. Bertingkah aneh, uring-uringan, pasang muka datar, atau menghindari mengobrol dengan orang lain. Tapi kayaknya nggak bakalan lama, deh. Sehari, menurut gue udah cukup. Mungkin juga gue bakalan sering main ke luar rumah bareng temen-temen gue. Lumayan, lah, bisa bikin lupa kalau gue sedang sakit hati.

Kesimpulannya, gue nggak setuju dengan kata-katanya Megy Z! Sakit gigi menurut gue jauh lebih menyakitkan daripada sakit hati. Jauh lebih mengerikan dan juga memberikan dampak yang jauh lebih sadis. Entahlah, gue nggak tahu kenapa gue menulis postingan ini. Mungkin karena gue memang nggak setuju dengan frase "Lebih Baik Sakit Gigi Daripada Sakit Hati". Atau, mungkin seprti kata The Rain dan EndankSoekamti, gue memang "Terlatih Patah Hati"? Hemmmmmm....

P.S. Penulis memang sedang sakit gigi saat postingan ini diterbitkan :D

#WangsaPutera